SHARING KOMUNIKASI DI LAPAS, AQUA DWIPAYANA : BELAJARLAH DARI PENGALAMAN

PADANG - Bertolak dari kota Padang pukul 05.00 WIB rombongan yang terdiri dari motivator Aqua Dwipayana, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Sumbar Unan Pribadi serta tim dari Humas Kanwil melakukan perjalanan ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bukittinggi untuk melakukan sharing informasi dan pemberian motivasi kepada para pegawai dan warga binaan pemasyarakatan.

Disambut langsung oleh Kalapas Bukittinggi Marten, rombongan langsung menuju lokasi berlangsungnya kegiatan. Warga binaan memiliki hak yang sama setelah bebas dari jeruji besi. Inilah yang dipegang teguh oleh Dr Aqua Dwipayana. Pakar komunikasi yang juga motivator nasional ini terus memberikan suntikan semangat kepada warga binaan Lapas Kelas IIA Bukittinggi.

Terpenjara bukanlah alasan orang itu untuk diasingkan. Justru usai terpenjara adalah masa untuk memulai lembaran baru. Di satu sisi kesempatan tentu harus diberikan secara adil. Bukan dengan pandangan sinis atau cacian dan makian.

“Warga binaan juga memiliki hak yang sama usai bebas dari lembaga pemasyarakatan. Hanya saja perlu ada pendekatan berupa resosialisasi,” jelas penulis buku best seller The Power of Silaturahim ini.

Bukan hal aneh bagi Aqua mengunjungi rutan dan lapas. Baginya lingkungan itu tak ubahnya sebuah rumah. Bertemu orang-orang baru dengan karakter yang berbeda. Berbincang lalu bertukar pikiran untuk membuka pola pandang akan kehidupan.

Ini pula yang dia tanamkan kepada para penghuni Lapas Bukittinggi. Bagaimana harus terus melanjutkan hidup dengan prinsip bahagia. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga orang di sekelilingnya. Hingga akhirnya tercipta atmosfer yang menyenangkan.

“Apapun yang dijalani sebagai warga binaan paling mendasar dan memaknai adalah sebagai ibadah. Kondisi apapun saat ini, sebaiknya tetap bersyukur. Kalau menyesal itu alhamdulilah,” katanya.

Dia juga mengajarkan pola pandang orang berkendara. Saat berpacu di atas kendaraan, sudah selayaknya fokus akan pandangan ke depan. Melihat jauh ke depan dan menghadapi setiap rintangan yang ada.

Berbeda dengan spion yang berukuran kecil. Filosofinya spion adalah cerminan kehidupan di masa lalu. Ada masanya melihat tapi bukan berarti terpaku. Jika terlalu sering melihat spion maka kehidupan akan berjalan lambat dan tidak maju.

“Kaca depan mobil itu besar, ini adalah kehidupan yang harus dijalani dengan optimis. Boleh melihat spion tapi jangan terlalu sering. Fokus dari kehidupan adalah melihat kedepan bukan meratapi kehidupan masa lalu,” ceritanya.

Resosialisasi adalah wujud pendekatan oleh semua pihak. Keluarga menerima dengan tangan terbuka akan kepulangan seorang warga binaan. Begitu pula lingkungan, peran penting juga disandang orang-orang terdekat.

Tak jarang kembalinya masa kelam karena adanya skeptis dari lingkungan sekitar. Memandang mantan warga binaan lapas dengan jubah yang sama. Hingga tidak memberi kesempatan untuk menunjukan perubahan pasca masa pertobatan.

“Nah disatu sisi juga harus membekali diri dengan komunikasi yang baik. Bagaimana bersikap sesuai dengan tuntunan norma yang berlaku. Terpenting adalah menghadirkan semangat kebahagian kepada orang sekitarnya,” katanya,

Aqua mengajak agar setiap warga binaan mau belajar dari pengalaman.

Bersikap rendah hati dan menanamkan sikap empati. Bukan hanya sekadar ucapan semata namun juga sebuah tindakan postif. Inilah yang mampu mengubah cara pandang orang di sekelilingnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan motivasi yang sama kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIB Padang dan Rumah Tahanan Negara Anak Air Padang selepas bertolak dari Lapas Bukittinggi. Hingga terdengarnya adzan Magrib tanda dimulainya berbuka puasa. Kunjungan ke Rutan Padang ini merupakan kunjungan terakhir Aqua ke Sumatera Barat dalam rangka memberikan motivasi dan sharing informasi kepada pegawai dan warga binaan di Lapas.

“Terima kasih kepada bapak Kakanwil Ajub Suratman karena undangnya sehingga saya bisa berkeliling Sumbar untuk menyampaikan ilmu dan motivasi yang bermanfaat untuk orang lain khususnya warga binaan. Sungguh sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama”, tutur Aqua.

Disela-sela acara dilakukan juga serah terima bantuan dari PT. Kunango Jantan kepada Rutan Klas IIB Padang berupa mesin pembuat sandal yang nantinya dapat membentuk jiwa kreatifitas WBP dan produktifitas warga binaan Rutan Padang. Yang apabila hasil karya napi dapat diterima oleh masyarakat nantinya juga dapat menjadi profit tersediri bagi PT. Kunangi Jantan.

Dr. Aqua Dwipayana dijadwalkan kembali ke Jakarta pada pukul 06.00 WIB Kamis dini hari.

 

IMG 7157IMG 7177IMG 7250IMG 7325IMG 7332


Cetak   E-mail