Jenewa - Indonesia turut unjuk gigi memamerkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Nusantara di kancah internasional melalui pameran Indikasi Geografis (IG) yang diselenggarakan pada Sidang Majelis Umum ke 65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia atau disebut juga World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss. Pameran yang tengah berlangsung sejak 9 Juli hingga 17 Juli 2024 ini memamerkan 135 Produk IG khas Indonesia.
Dari 135 produk IG tersebut, ikut dipamerkan produk indikasi geografis terdaftar dari Provinsi Sumatera Barat, yaitu Indikasi Geografis Bareh Solok dan Songket Silungkang. Tentu saja merupakan kebanggan dari Masyarakat Sumatera Barat bisa tampil dalam event internasional sekelas Pameran IG yang diselenggarakan oleh WIPO. Dihadirkannya IG khas Sumatera Barat ini merupakan salah satu inisiasi dari Direktur Kerja Sama dan Edukasi, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Yasmon.
Tujuan dipamerkannya IG terdaftar dari Sumatera Barat ini, oleh Yasmon diharapkan dapat menjadi titik awal baru dalam mengenalkan potensi Indikasi Geografis tidak hanya di dalam negeri, tapi juga pada dunia internasional.
Dengan telah ditampilkannya produk Indikasi Geografis khas Sumatera Barat dalam kancah internasional membuktikan bahwa IG terdaftar memiliki kekuatan dan posisi tawar dalam memajukan potensi Indikasi Geografis yang ada di Wilayah. Diharapkan peran dari pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat lebih maksimal untuk menggali potensi Indikasi Geografis di wilayah dan sekaligus dapat memfasilitasi pendampingan dalam proses permohonannya.
Sumatera Barat memiliki potensi alam yang sangat kaya, hal ini tentu saja sejalan dengan tingginya potensi Indikasi Geografis yang dapat diberi perlindungan dan nantinya bisa meningkatkan nilai ekonomi dari suatu produk apabila potensi IG tersebut telah terdaftar.
Saat ini, di samping memiliki dua IG terdaftar, terdapat juga empat produk Indikasi Geografis yang sedang berproses di Sumatera Barat, antara lain Songket Pandai Sikek, Sulaman Kepala Peniti, Gambir Lima Puluh Kota, dan Kopi Solok.
Di sisi yang sama, Direktur Merek dan IG Kurniaman Telaumbanua juga menyampaikan bahwa berpartisipasinya Indonesia dalam pameran ini merupakan momen yang sejak lama dirindukan karena dapat memperkenalkan produk-produk unggulan khususnya IG. Selain itu, kegiatan ini juga bertepatan dengan Tahun Indikasi Geografis sebagai Tahun Tematik di 2024.
“Harapannya, selain membawa dampak ekonomi bagi para pemilik IG, lebih jauh lagi dapat melestarikan budaya kita di mana IG sangat erat hubungannya dengan warisan leluhur dan pengetahuan tradisional,” pungkas Kurniaman.(Humas Kumham Sumbar)